Tampilkan postingan dengan label Dasar Mikrotik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dasar Mikrotik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Juli 2015

Unknown

Ikuti Mikrotik User Meeting Yogyakarta - Oktober 2015

Mikrotik User Meeting (MUM) akan kembali diselenggarakan di Indonesia. Setelah 2 tahun berturut-turut diselenggarakan di Yogyakarta, tahun 2015 ini juga akan diselenggarakan di tempat yang sama. Ada yang belum tau apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?


Apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

Mikrotik User Meeting (MUM) adalah Sebuah konferensi dan pertemuan antar penggiat Mikrotik yang membahas tentang Software Mikrotik RouterOS dan, Hardware Mikrotik RouterBoard. Pada konferensi Mikrotik ini terdapat beberapa expert Mikrotik Indonesia dan Mancanegara yang berbagi informasi melalui presentasi tentang Mikrotik. Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang topik tersebut. Ada juga Demo penggunaan teknologi terbaru Mikrotik, pengenalan produk baru, semua ada disini.
Selengkapnya tentang MUM bisa anda baca disini :
Apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

MUM Indonesia tahun ini diselenggarakan di tempat yang sama, yakni di :
Royal Ambarrukmo, Jl. Adi Sucipto No. 81, Yogyakarta 55281

Acara ini akan dilaksanakan pada :
9 - 10 Oktober 2014


Penasaran dengan agenda Acara MUM tahun lalu?
Download Materi & Video MUM Indonesia - Yogyakarta 5-6 Desember 2014

Anda tertarik mengikuti event ini? Silakan daftar disini GRATIS.
mum.mikrotik.com/2015/ID/info



Setelah proses pendaftaran selesai, anda akan diberi tiket dalam bentuk .pdf seperti ini :



Silakan cetak dan potong tiket nya, lalu bawa pada saat hari pelaksanaan.

Oke, sampai jumpa di MUM Indonesia Yogyakarta 9 - 10 Oktober 2015.
Read More

Senin, 04 Mei 2015

Unknown

Cara Mudah Setting Mikrotik Menggunakan Android via Webfig

Webfig adalah salah satu fitur pada Mikrotik yang dapat kita manfaatkan untuk Setting Mikrotik di Android via Web Browser. Dengan menggunakan Webfig, kita dapat mengkonfigurasi Mikrotik tanpa Winbox, namun masih menyuguhkan tampilan Graphical User interface (GUI) sehingga tetap mudah digunakan untuk setting Mikrotik

Webfig dapat digunakan di hampir semua gadget yang mempunyai web browser. Webfig sangat mudah digunakan untuk setting Mikrotik di Android, Linux, MacOS, dan Operating System lain yang tidak bisa menggunakan Winbox. 

Pada Android sendiri ada beberapa cara untuk meremote Mikrotik, seperti yang sudah saya bahas pada artikel sebelumnya tentang :

Dua cara di atas memang dapat kita gunakan untuk setting Mikrotik di Android, namun ada beberapa kelemahan dan kekurangan dari kedua cara tersebut. Mulai dari hanya dapat menggunakan command line untuk SSH, hingga menu yang terbatas pada aplikasi Winbox Android. 

Nah, untuk mengatasi keterbatasan tersebut kita bisa gunakan Webfig, dimana penggunaan Webfig di Android sangat mudah dan praktis karena tidak perlu menginstall aplikasi tambahan. Kita tinggal gunakan saja Web browser yang sudah ada di Android untuk mengakses Webfig dan meremote Mikrotik.

Oke, cukup basa-basi nya, sebelum mulai basi mari kita lanjut ke Tutorial Mikrotik nya :D
1. Pastikan WiFi Mikrotik Anda sudah on dan bisa diakses oleh Android.

2. Koneksikan Android ke Wifi Mikrotik.

3. Buka Web Browser pada Android.

4. Masukkan alamat IP Mikrotik di Address Bar Browser.

 
5. Halaman Webfig akan muncul dan meminta kita untuk memasukkan data Login Mikrotik.

6. Masukkan Username dan Password Mikrotik --> Klik Login

7. Setelah berhasil login, kita bisa mengkonfigurasi Mikrotik dengan mudah menggunakan Webfig ini.


8. Selamat, kini Anda bisa Setting Mikrotik dengan mudah tanpa perlu repot-repot menggunakan Laptop/PC :D

Oke, cukup sekian saja Tutorial Mikrotik tentang Cara Mudah Setting Mikrotik Menggunakan Android via Webfig. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
 
 
Read More
Unknown

Cara Setting Mikrotik Menggunakan Android via SSH

Meremote Mikrotik untuk melakukan Setting Mikrotik dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti yang sudah pernah saya bahas pada artikel sebelumnya tentang 4 cara mengakses MikroTik, Hal serupa juga dapat dilakukan dengan menggunakan Smartphone. Kita bisa meremote Mikrotik Menggunakan Smartphone Android, baik menggunkan aplikasi seperti Winbox, via web browser (webfig), maupun via SSH.

Kali ini saya akan membahas Tutorial Mikrotik tentang Cara Setting Mikrotik Menggunakan Android via SSH. Kenapa SSH? Karena lebih aman dan enteng. Selain itu kita juga dapat mengasah kemampuan kita dalam menggunakan Command Line Mikrotik :D.

1. Pada Android, Buka Google Play dan Search Aplikasi dengan keyword SSH


2. Pilih Salah satu aplikasi SSH Client. Disini saya contohkan menggunakan Aplikasi JuiceSSH. Install dan Buka Aplikasinya.

3. Klik icon petir di kanan atas, Masukkan Data Login Mikrotik dengan format :
username@alamatIPMikrotik:22

4. Contoh nya sebagai berikut :

5. Kemudian akan muncul notifikasi Host Verification. Pilih opsi Accept.

6. Masukkan Password Mikrotik nya.

7. Mikrotik sudah bisa di-remote di Android via SSH.

8. Nah, sekarang kida bisa mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan Command Line di Android.

Oke cukup sekian Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Cara Setting Mikrotik Menggunakan Android via SSH. 
Oya, jika menurut anda Setting Mikrotik via SSH terlalu ribet dan susah. Anda bisa coba Setting Mikrotik di Andorid menggunakan Winbox Android atau menggunakan webfig di Android.
Selamat Mencoba :).
Read More

Minggu, 03 Mei 2015

Unknown

Download Winbox Mikrotik untuk Android

Smartphone Android dapat digunakan untuk setting Mikrotik. Sekarang ini sudah ada beberapa Apliksi Android untuk Setting Mikrotik yang bisa kita download Gratis di Google Play. Dengan demikian semakin mempermudah kita untuk mengkonfigurasi Mikrotik menggunakan Android tanpa perlu repot-repot membuka PC/Laptop.

Oke langsung saja kita bahas Cara Download Winbox Mikrotik untuk Android :
1. Pada Android buka Google Play


2. Search Aplikasi dengan kata kunci Winbox. Ada beberapa Aplikasi Android Winbox yang dapat kita gunakan. Saya rekomendasikan menggunakan TikTool, karena fitur nya yang cukup lengkap dari apliksi lain nya.

3.  Install TikTool --> Buka Aplikasi TikTool. Kita akan diminta untuk mengaktifkan IP Service API.


4. Pastikan IP Service API Mikrotik sudah dalam kondisi enabled. Jika belum, Download Winbox --> buka Winbox --> Masuk ke menu IP --> Service --> api --> enable (centang)


5. Kembali ke TikTool --> Masukkan data Mikrotik yang ingin di remote


6. Coba Login ke Mikrotik via TikTool


7. Berikut ini tampilan menu Mikrotik RouterOS yang ada di TikTool. Menu dengan warna font biru berarti belum bisa digunakan atau ada fitur yang belum bisa digunakan.


8. Berikut contoh tampilan daftar interface pada TikTool. Icon Hijau berarti Konek, sementar icon orange berarti ga konek.


Masih banyak fitur lain yang bisa kita gunakan untuk setting Mikrotik di Android menggunakan TikTool. Silakan anda explore dan praktekkan sendiri.
Read More

Selasa, 10 Februari 2015

Unknown

Mikrotik Tersambar Petir

Sedikit sharing tentang sambaran petir di Mikrotik. Beberapa waktu lalu terjadi keanehan di jaringan yang saya kelola, dimana jaringan internet maupun intranet di salah satu Gardu Induk (GI) down. Kejadian ini segera saya laporkan ke pihak ISP untuk mengecek link Fiber Optic (FO) dari kantor ke Gardu Induk tersebut. Karena belakangan ini sering sekali terjadi gangguan link Fiber Optic di kantor, saya pikir ini hanya masalah link FO yang down.

Keesokan harinya pihak ISP melakukan pengecekan link FO E1, dan ternyata hasilnya tidak ada masalah di link FO tersebut. Menurut info orang yang di GI, Router Mikrotik RB 1200 nya juga masih menyala. Namun setelah dilakukan pengecekan kondisi jaringan di GI tersebut masih down. Beberapa saat kemudian saya hubungi Supervisor GI tersebut, dan beliau menginformasikan bahwa pada hari sebelumnya ada hujan lebat disertai petir dan ruang kerja nya terkena sambaran petir.

Pada saat itu ada 2 orang di ruang kerja yang sedang menggunakan PC, tiba-tiba ada sambaran petir yang menuju ruang tersebut dan menghantam Switch. Kedua PC tersebut mati seketika. Alhamdulillah hanya PC nya saja yang mati, tidak termasuk orang nya :D. 

Arus dan tegangan tinggi surja petir yang menghantam Switch lari ke semua jalur yang ada pada switch dan juga masuk ke jaringan listrik gedung. Hal ini mengakibatkan hampir semua perangkat yang terhubung ke switch tersebut kena getah nya. Ada 3 PC, 1 Switch dan 1 Router Mikrotik RB 1200 yang kena hantam. Selain itu juga semua lampu di gedung itu jebol dan beberapa saklar lampu sampai terlempar keluar. Beruntung 1 PC masih selamat karena hanya port ethernet nya saja yang gosong. Sementara 2 PC lainnya wafat alias co.id :(.

Ternyata hal inilah yang menyebabkan koneksi jaringan down. Karena setelah saya cek ke TKP, Router Mikrotik nya masih nyala, tetapi port ethernet banyak yang ngaco. Dimana LED port 1 - 5 nyala semua walaupun tidak ada kabel yang terhubung. Dari 10 port ethernet pada Mikrotik, hanya 2 port yang sehat, selebihnya jebol semua. Beruntung perangkat Multiplexer di GI tersebut tidak ikut kena.



Untuk mengatasi hal ini, saya terpaksa mengganti Router Mikrotik RB 1200 dengan Mikrotik RB450G yang hanya punya 5 port ethernet. Tapi itu ga masalah, karena emang 5 port saja yang digunakan. Alhamdulillah setelah penggantian dan sedikit seting, jaringan di GI tersebut bisa up lagi :).


Saya coba bongkar Mikrotik RB 1200 yang tersambar petir itu untuk memeriksa kerusakan nya, siapa tau masih bisa diperbaiki. Ternyata efek dari sambaran petir di Mikrotik ini tidak hanya membuat port ethernet nya jebol. Tetapi juga membuat sistem mikrotik nya error. 

Setelah saya coba bongkar dan nyalakan, ternyata mikrotik nya boot looping (boot dan restart terus). Kemungkinan ada komponen elektronik di Routerboard nya yang rusak. Karena walaupun port ether nya punya fitur Over Voltage Protection, tetap saja tidak mampu menahan besarnya tegangan surja petir. Hal ini terlihat dari gosong nya salah satu port ether di Routerboard nya seperti gambar berikut.


Ya sudah lah, di hard reset pun sudah tidak mempan. Mikrotik nya sudah tidak bisa diperbaiki dan digunakan lagi. Beginilah nasib Mikrotik yang kesamber petir, ujung-ujung nya minta diganti yang baru :D.

Oke, cukup sekian curhatan saya tentang Mikrotik yang tersambar petir. Semoga pengalaman ini tidak terjadi pada anda semua. Kalaupun kejadian ya ga masalah, ambil sisi positifnya saja jadi bisa ganti Mikrotik baru :D. 
Read More

Kamis, 20 November 2014

Unknown

Ikuti Mikrotik User Meeting Yogyakarta - Des 2014

Mikrotik User Meeting (MUM) akan kembali diselenggarakan di Indonesia. Setelah tahun lalu diselenggarakan di Yogyakarta, tahun 2014 ini juga akan diselenggarakan di tempat yang sama. Ada yang belum tau apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

Apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

Mikrotik User Meeting (MUM) adalah Sebuah konferensi dan pertemuan antar penggiat Mikrotik yang membahas tentang Software Mikrotik RouterOS dan, Hardware Mikrotik RouterBoard. Pada konferensi Mikrotik ini terdapat beberapa expert Mikrotik yang berbagi informasi melalui presentasi tentang Mikrotik. Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang topik tersebut. Ada juga Demo penggunaan teknologi terbaru Mikrotik, pengenalan produk baru, semua ada disini.
Selengkapnya tentang MUM bisa anda baca disini :
Apa itu Mikrotik User Meeting (MUM)?

MUM Indonesia tahun ini diselenggarakan di tempat yang sama, yakni di :
Royal Ambarrukmo, Jl. Adi Sucipto No. 81, Yogyakarta 55281

Acara ini akan dilaksanakan pada :
5 - 6 Desember 2014

Anda tertarik mengikuti event ini? Silakan daftar disini GRATIS.
mum.mikrotik.com/2014/ID/info

Untuk cara pendaftaran nya bisa anda lihat disini :
Cara Mendaftar Mikrotik User Meeting Indonesia GRATIS

Setelah proses pendaftaran selesai, anda akan diberi tiket dalam bentuk .pdf seperti ini :

Silakan cetak dan potong tiket nya, lalu bawa pada saat hari pelaksanaan.

Oke, sampai jumpa di MUM Indonesia Yogyakarta 5 - 6 Desember 2014.
Read More

Jumat, 24 Oktober 2014

Unknown

Tutorial Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Shared Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth tiap client dengan rate yang bervariasi tergantung aktif tidaknya client lain dalam jaringan. Dengan menggunakan metode ini maka jika salah satu client tidak aktif (offline) maka alokasi bandwidth nya akan diberikan ke client lain.

Melanjutkan skenario sebelumnya tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik, kita misalkan ada 2 client yaitu client 1 dan client 2 masing-masing akan mendapatkan alokasi bandwidth 256kbps/256kbps. Sehingga total bandwitdh mikrotik untuk 2 client tersebut adalah 512kbps/512kbps. Jika client 1 tidak menggunakan alokasi bandiwidthnya, maka jatah bandwidthnya akan diberikan kepada client yang lain, sehingga client 2 akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimum.

Konfigurasi yang pertama kali dilakukan adalah konfigurasi untuk membatasi penggunaan bandwidth untuk kedua client sekaligus. 


Konfigurasi ini juga berfungsi sebagai pembatasan bandiwidth parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-all target=10.10.10.0/24 max-limit=512000/512000

Selanjutnya dibuat konfigurasi untuk membatasi pemakaian bandwidth setiap client dengan menggunakan konfigurasi sebelumnya sebagai parent. Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

queue simple add name=limit-1 target=10.10.10.1 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

queue simple add name=limit-2 target=10.10.10.2 max-limit=512000/512000 limit-at=256000/256000 parent=limit-all

Sekarang kita coba cek dengan memonitor alokasi bandwidth kedua client menggunakan tool torch mikrotik.

1. Ketika kedua client aktif menggunakan seluruh alokasi bandwidth (512kb)


2. Ketika salah satu client tidak aktif (offline), bandwidth akan diberikan ke client lain.


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Shared Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.
Read More
Unknown

Tutorial Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue

Simple Bandwidth Management Mikrotik digunakan untuk mengalokasikan bandwidth Mikrotik secara sederhana (simple) menggunakan menu Simple Queue Mikrotik. Dengan menggunakan static bandwidth control maka alokasi bandwidth mikrotik untuk masing-masing client akan tetap. Misalnya client 1 akan mendapatkan alokasi bandwidth yaitu sebesar 256kbps/256kbps, begitu juga dengan client 2.

Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
queue simple add name=limit-1 target-addresses=10.10.10.10 max-limit=256000/256000

queue simple add name=limit-2 target-addresses=10.10.10.20 max-limit=256000/256000
Atau bisa juga menggunakan Winbox, masuk ke menu Queues --> Simple Queues



Pengujian atau monitoring terhadap aktifitas bandwidth yang sudah dibatasi dapat dilihat dengan menggunakan menu torch, dan interface yang dimonitor adalah interface ether2, karena interface ini yang terhubung ke jaringan lokal. Perintah yang digunakan sebegai berikut :
tool torch ether2 src-address=10.10.10.0/24

Atau bisa menggunakan Winbox, masuk ke menu Tools --> Torch


Demikianlah Tutorial Mikrotik Indonesia tentang Simple Bandwidth Management Mikrotik Menggunakan Simple Queue. Silakan anda coba dan sesuaikan sendiri dengan kondisi jaringan yang digunakan.

Semoga bermanfaat :)
Read More

Senin, 11 Agustus 2014

Unknown

Penjelasan Queue Tree & PCQ serta Penerapannya di Mikrotik

Pengaturan dan managemen Bandwidth di Mikrotik tidak dapat lepas dari fitur Queue. Ada dua jenis Queue yang dapat digunakan di Mikrotik, yaitu Simple Queue dan Queue Tree. Untuk penjelasan tentang Simple Queue sudah pernah saya bahas disini :
Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue
Nah, kali ini kita akan membahas Penjelasan Queue Tree & PCQ (Per Connection Queue) serta Penerapannya di Mikrotik.

Queue Tree 

Queue Tree berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini tidak terlihat berbeda dari Simple Queue.

Perbedaan yang bisa kita lihat langsung yaitu hanya dari sisi cara pakai atau penggunaannya saja. Dimana Queue Simple secara khusus memang dirancang untuk kemudahan konfigurasi sementara Queue Tree dirancang untuk melaksanakan tugas antrian yang lebih kompleks dan butuh pemahaman yang baik tentang aliran trafik.


Beberapa Perbedaan Simple Queue dan Queue Tree :
1. Queue Simple
  • Memiliki aturan urutan yang sangat ketat, antrian diproses mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah.
  • Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).
  • Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP.
  • Satu antrian mampu membatasi trafik dua arah sekaligus (upload/download).
  • Jika menggunakan Queue Simple dan Queue Tree secara bersama-sama, Queue Simple akan diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.
  • Bisa menerapkan antrian yang ditandai melalui paket di /firewall mangle.
  • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
  • Sesuai namanya, pengaturannya sangat sederhana dan cenderung statis, sangat cocok untuk admin yang tidak mau ribet dengan traffic control di /firewall mangle.
2. Queue Tree
  • Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
  • Mengatur aliran paket secara directional (satu arah)
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle untuk membatasi trafik per IP.
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle terlebih dahulu untuk membedakan trafik download dan upload.
  • Dinomorduakan setelah Queue Simple.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.
  • Pengaturan antrian murni melalui paket yang ditandai di /firewall mangle.
  • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
  • Lebih fleksibel dan butuh pemahaman yang baik di /firewall mangle khususnya tentang traffic control.

http://mikrotikindo.blogspot.com/

Penjelasan beberapa argumen di Queue Tree :
1. Parent : berguna untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child queue
Ada beberapa pilihan default di parent queue tree yang biasanya digunakan untuk induk queue:
- Global-in :
Mewakili semua input interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang menerima input data/trafik sebelum difilter seperti trafik upload
 - Global-out :
Mewakili semua output interface pada umumnya. Maksudnya disini interface yang mengeluarkan output data/trafik yang sudah difilter seperti trafik download
- Global-total :
Mewakili semua input dan output interface secara bersama, dengan kata lain merupakan penyatuan dari global-in dan global-out.                                  
 - <interface name>: ex: lan atau wan :
Mewakili salah satu interface keluar. Maksudnya disini hanya trafik yang keluar dari interface ini yang akan diqueue.

2. Packet Mark : Digunakan untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.

3. Priority ( 1 s/d 8) : Digunakan untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child Queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).

4. Queue Type : Digunakan untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue types
- Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target/ip yang diqueue
- Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue.
- Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif
- Burst time : Periode waktu dalam detik, dimana  data Rate rata-rata dikalkulasikan.
- Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai burst threshold maka burst diperbolehkan.Ketika data Rate sama dengan nilai burst threshold burst dilarang. Untuk mengoptimalkan burst nilai burst threshold harus diatas nilai Limit At dan dibawah nilai
Max Limit.


PCQ (Per Connection Queuing) 

Digunakan untuk mengenali arah arus dan digunakan karena dapat membagai bandwidth secara adil, merata dan masif. PCQ pada mikrotik digunakan bersamaan dengan fitur Queue, baik Simple Queue maupun Queue Tree.

Untuk lebih mudah memahami konsep PCQ, silakan simak analogi berikut ini :
Saya punya 10 PC yang akan saya bagikan bandwidth maksimal 1 Mb dan bandwidth minimal tiap PC 256 kb. Jika hanya satu PC saya yang online maka dia akan dapat BW max 1 Mb, namun jika ada dua PC yang online BW dibagi 2, dan seterusnya hingga 10 dengan pembagian bandwidth yang merata.

Nah, untuk membuat konfigurasi seperti ini, saya harus membuat 1 rule parent Queue dan 10 rule child Queue untuk tiap client. Untuk kondisi sekarang yang hanya 10 PC it's ok, ga masalah. Namun bayangkan jika PC nya ada 100? 200? Gimana kalau yang saya kelola adalah jaringan WiFi Hotspot dengan client yg ga tentu jumlah nya? Apa iya saya harus membuat ratusan rule untuk tiap client? Capek dongg..

Oleh karena itu, saya dapat gunakan fitur PCQ ini untuk melakukan manajemen bandwidth secara massive kepada semua client secara besar-besaran. Dengan menggunakan PCQ ini, walaupun jumlah client tidak tentu dan sangat banyak, kita hanya perlu membuat satu atau dua konfigurasi Queue. Enak kan?


Penjelasan Beberapa Argumen di PCQ :

PCQ Classifier berfungsi mengklasifikasikan arah koneksi, Misalnya jika Classifier yang digunakan adalah src-address pada Local interface, maka aliran pcq akan menjadi koneksi upload. Begitu juga dgn dst-address akan menjadi pcq download.

PCQ rate berfungsi untuk membatasi bandwidth maksimum yang bisa didapatkan. Dengan memasukkan angka pada rate ini (default: 0) maka maksimal download yang akan didapatkan per IP akan dibatasi mis. 128k (kbps).



Limit berfungsi untuk membatasi jumlah koneksi paralel yang diperkenankan bagi tiap IP. artinya bila kita meletakkan nilai 50, maka cuma 50 koneksi simultan yang bisa didapat oleh 1 IP address (baik itu source / destination).

Total Limit adalah total keseluruhan koneksi paralel yang diperkenankan untuk seluruh ip addresss (baik itu source ataupun destination).

Contoh penerapan PCQ dan Queue Tree di Mikrotik :

Menggabungkan fitur Layer7 dan packet marking menggunakan mangle untuk menandai file yang biasa di download untuk kemudian dibatasi bandwidth download menggunakan Queue Tree + PCQ. Sehingga tiap client akan mendapatkan koneksi limited download dan unlimited browsing.

http://mikrotikindo.blogspot.com/2014/01/tutorial-mikrotik-limited-download-unlimited-browsing.html

Tutorial Bandwidth Mikrotik : Limited Download, Unlimited Browsing Menggunakan Layer 7

Referensi :
http://learningbytutz.blogspot.com/2012/03/memahami-queue-tree-dan-pcq-di-mikrotik.html
http://www.alkomp.net/2014/03/perbedaan-queue-simple-dan-queue-tree.html
Read More

Rabu, 02 Juli 2014

Unknown

Cara Mengkoneksikan Mikrotik ke Internet

Bagaimana cara mengkoneksikan Mikrotik ke Internet? Mungkin pertanyaan ini pernah muncul ketika anda baru menggunakan Mikrotik. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengkoneksikan Mikrotik ke Internet. Cara-cara tersebut bergantung pada modem atau perangkat yang digunakan untuk terkoneksi dengan internet.

Secara umum cara mengkoneksikan Mikrotik ke Internet adalah sebagai berikut :

1. Pastikan dulu sumber koneksi internet. Apakah dari modem ADSL (misalnya Speedy) atau dari modem USB.

2. Jika anda menggunakan Modem USB untuk koneksi ke Internet, silakan baca artikel disini.

3. Jika sumber koneksi internet menggunakan Speedy yang menggunakan PPPoE, maka seting Mikrotik silakan baca disini.

4. Jika sumber koneksi Internet langsung tanpa seting modem dulu, seperti koneksi dari modem Speedy atau Router 3G, dimana tidak perlu tambahan seting di Mikrotik maka lanjut ke step ke 5.

5. Login ke Mikrotik via Winbox --> Masuk ke menu  IP --> DHCP Client --> Tambahkan DHCP Client dengan meng-klik menu +
- Interface : Pilih interface yang terhubung ke sumber Internet
- Use Peer DNS : Centang
- Use Peer NTP : Centang
- Add Default Route : yes


6. Setting IP address. Masuk ke menu IP --> Addresses --> Tambahkan IP address untuk interface yang menuju ke client. Disini saya contohkan memberi IP address pada interface LAN yang menuju ke Client dengan IP address 10.10.10.10/24.
Interface NAT sudah mendapatkan IP address secara otomatis karena sebagai DHCP Client dari sumber internet.



7.  Tambahkan setingan DNS Server. Masuk ke menu IP --> DNS. Karena pada step 5 kita sudah mengguakan DHCP Client dimana kolom "Use Peer DNS" dicentang, maka Mikrotik juga sudah dapat DNS Server secara otomatis dari sumber internet. 
Tapi untuk cadangan bisa tambahkan lagi pakai DNS nya Google : 8.8.8.8



8. Tambahkan setingan NAT Masquerade. Masuk ke menu IP --> Firewall --> Masuk Tab NAT --> Tambahkan rule NAT :
~ Tab General
- Chain : srcnat
- Out-interface : pilih interface yang menuju ke sumber internet
~ Tab Action
- Action : Masquerade


9. Sampai disini, Mikrotik seharusnya sudah konek ke internet. Cek koneksi dengan melakukan ping via terminal.


Demikianlah tutorial cara mengkoneksikan Mikrotik ke Internet. Ini adalah tutorial Mikrotik Dasar yang dapat anda terapkan dan silakan anda kembangkan sendiri selanjutnya.
Read More

Sabtu, 19 April 2014

Unknown

Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik

Membagi Bandwidth internet secara sederhana berdasarkan interface menggunakan Mikrotik. Hal ini yang akan kita bahas kali pada artikel ini. Sebelum saya lanjutkan, saya sarankan untuk membaca artikel sebelumnya tentang Cara Membatasi (Limit) Bandwidth Mikrotik dengan Simple Queue Mikrotik.

Oke, langsung saja kita mulai. Jadi kali ini kita akan membuat pembagian bandwidth secara sederhana berdasarkan interface yang digunakan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat topologi jaringannya berikut ini :


Bandwidth internet yang saya gunakan adalah seperti berikut ini :


Koneksi Internet dari ISP 3 dengan Bandwidth 4 Mbps (Download) dan 1 Mbps (Upload).
Nah, dari koneksi internet itu, saya akan membagi bandwidth nya menjadi 3 dibagi per interface. Jadi disini saya menggunakan 4 interface ether.
-> interface ether1 : koneksi ke internet (DHCP Client)
-> interface ether2 : koneksi ke client 1
-> interface ether3 : koneksi ke client 2
-> interface ether4 : koneksi ke client 3

Masing-masing interface ether akan dikasih bandwidth
Download : 4 Mb/3 = 1333 Kb
Upload : 1 Mb/3 = 333 Kb

Oke, kita mulai langkah-langkah Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik :
1. Pastikan Mikrotik anda sudah bisa terhubung ke Internet (Seting DHCP Client, DNS, Firewall Masquerde, IP Address, dll).

2. Seting IP address untuk masing-masing interce yang tehubung ke client :
--> ether2 : 10.10.10.1/24
--> ether3 : 10.10.20.1/24
--> ether4 : 10.10.30.1/24


3. Buat DHCP Server untuk masing-masing client, masuk menu IP --> DHCP Server --> DHCP Setup
(Jika anda ingin konfigurasi IP client secara manual point ini bisa dilewati)


4. Untuk Membagi Bandwidth, masuk ke menu Queues --> Simple Queues --> Buat rule baru

[Tab General]
--> Beri nama rule nya
--> Target : ether2 atau 10.10.10.0/24
--> Max limit :
---> Target Upload : 333k
---> Target Download : 1333k


[Tab Advanced]
--> Limit At :
---> Target Upload : 333k
---> Target Download : 1333k
Untuk membuat rule pada interface selanjutnya, tinggal klik saja tombol Copy terus ganti nama dan target nya supaya lebih cepat.


 5. Kalo setingan sudah beres, sekarang kita coba tes dengan melakukan Bandwidth test pada Client, dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Hasilnya hampir sama seperti yang sudah kita seting sebelumnya yakni :
Bandwidth 1190 Kb (Download) dan 333 Kb (Upload)

Sekarang pertanyaan nya, kenapa pembagian nya dibuat per interface? Karena itu adalah permintaan klien saya :D. Waktu saya di Makassar, saya diminta oleh Polda Sulsel untuk membagi bandwidth internet menjadi tiga menggunakan Mikrotik RB750. Masing-masing dibuat sama rata per interface karena mau digunakan untuk koneksi Video Conference dengan Mabes Polri. Sekalian saya bantu seting juga video conference nya. Sedikit curhat boleh ya :D

https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1.0-9/1979600_10201812431500035_1383645642_n.jpg 

Oke, sekian saja tutorial Cara Membagi Bandwidth Sederhana di Mikrotik. Semoga bermanfaat :)
Read More